Aku
menulis ini sambil marah, jadi jangan diambil hati ya.
Aku,
aku membenci dia. Aku membenci dia yang dulunya aku cinta setengah mati. Bagaimana
bisa dia meninggalkanku di saat aku benar-benar membutuhkannya ? Dan aku lelah
membenci diriku sendiri. Jujur saja, aku sudah salah selama ini.
Maaf
bila tulisan ini kacau balau karena saya menulisnya sambil marah.
Aku
marah. Marah besar pada diriku sendiri. Beberapa menit yang lalu mataku terbuka
lebar. Aku sudah membuat orang tuaku khawatir. Aku menunjukkan ketidakwarasanku
dengan keegoisan tingkat dewa dengan meminta orang tuaku mengizinkanku pulang
ke Palembang. Untuk apa ? Agar aku bisa melarikan diri, karena aku ingin
menyerah !!!!!!
Maaf
bila tulisan ini tidak sesuai untuk dibaca, karena aku sedang sebegitu marahnya
!!
AKU
MARAH !!
AKU
MARAH PADA DIRIKU YANG BODOH !!!
Setan
apa yang sebenarnya merasukiku !!!!
Aku
sudah begitu jauh dari Tuhan. Berkompromi akan hal-hal haram. Gila. Aku sudah
benar-benar gila. Kurasa aku memang sudah tidak waras sejak aku kuliah, keluar
dari Palembang.
Aku
marah dan aku harus mengakui kesalahan-kesalahan yang telah aku perbuat.
Aku
salah. Aku salah karena aku sudah tidak mengakui bahwa aku belum dewasa. Aku selalu
mengeluh, tapi keluhanku hanya untuk menutupi apa yang paling benci untuk aku
akui. Aku kesepian, aku belum siap, bahwa aku tidak sehebat apa yang orang
pikir tentang aku. Aku tidak sehebat apa yang aku pikir tentang diriku sendiri.
Aku
terlalu bodoh dan lamban untuk menyadari betapa syoknya aku berpisah dengan
keluargaku. Aku sedih dan kesepian, tapi tidak aku akui. Tidak aku rasakan. Aku
hanya mencari berbagai orang yang sekiranya bisa memberikanku perhatian. Aku lupa
pada Allah.
Lalu
dengan diriku yang penuh lubang, aku jatuh cinta, pada seseorang yang ketika
kewarasan masih ada di otakku aku tahu bukanlah orang yang seharusnya aku
pilih. Dan itu terjadi, karena aku gila. Aku haus, tapi justru aku meminum air
asin.
Segala
hal duniawi terlihat begitu memesona. Sesuatu yang selalu dikejar !
Mengosongkan hati yang memang telah kosong, mengeruhkan hati yang memang telah
keruh. Aku marah pada diriku yang membutuhkan manusia !!!!!!
Aku
marah pada diriku yang mudah menyerah !!!
Aku
marah pada diriku yang tidak mau berusaha!!!!
Aku
marah, aku sedemikian marahnya !!!!!!
Maka
mulai sekarang, aku akan berhenti untuk mengeluhkan masalahku kepada manusia.
Aku akan berhenti!!!!
Aku
akan mulai berubah, karena aku marah.
Aku.
Aku. Aku akan berusaha untuk menjadi lebih baik. Dan mempelajari Islam lebih
dalam. Mempelajari gaya hidup Rasulullah. Aku ingin lebih banyak membaca. Supaya
aku kuat. Supaya imanku bertambah. Supaya aku tinggi. Biar hal-hal di bumi
terlihat kecil. Biar aku mengejar apa yang memang seharusnya aku kejar.
Sekarang,
hal pertama yang akan aku lakukan adalah ikhlas, bertawakal, dan bersabar
dengan tetap berusaha. Aku akan terus berjalan. Aku akan terus maju. Mari kita
lihat apa yang akan terjadi nanti. Kita lihat !!