Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru. Apakah di antara kalian ada yang tidak mengetahui apa itu sertifikasi untuk guru ? Sebelum membahas lebih lanjut mengenai sertifikasi guru, saya akan mengulas sedikit mengenai hal ini. Sertifikasi guru adalah penghargaan yang diberikan kepada guru PNS berupa gaji tambahan sebesar gaji pokok jika sang guru telah melengkapi beberapa persyaratan tertentu. Disini, saya hanya akan menuliskan pendapat seorang anak PNS Guru, jadi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sertifikasi guru dan segala hal yang berkaitan dengan kebijakan itu (dalam segi politik, ekonomi, maupun budaya, silahkan cari di dalam referensi lain di google. Atau InsyAllah saya akan menuliskannya di dalam postingan di wordpress saya (putrinuril.wordpress.com)).
Sebagai anak dari ayah dan ibu PNS yang kebetulan beliau adalah guru, saya merasakan pahit manis menjadi anak beliau-beliau yang saya hormati ini. Pernakah kalian mendengar lagu 'Umar Bakri'-nya Iwan Fals ? Apabila kalian pernah mendengar lagu tersebut dan bahkan hafal beberapa liriknya, maka anda akan sangat menyadari seberapa sederhananya kehidupan seorang guru. Dan itu memang benar adanya. Sedari kecil, saya sangat terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Tidak ada yang namanya makan keluarga di luar atau pun rekreasi keluarga dengan menggunakan mobil pribadi. Tidak ada. Dari dulu, kami sekeluarga terbiasa menghabiskan waktu yang hangat bersama di rumah, meskipun itu di hari sabtu atau minggu. Beli baju pun terbiasa ketika lebaran tiba. Lauk akan kami bagi bersama. Sangat sederhana, tidak kekurangan, namun juga tidak berlebihan. Abi saya yang merupakan seorang dosen 'hanya' menggunakan Vespa meskipun banyak dari mahasiswanya yang menggunakan kendaraan yang lebih 'bergengsi' seperti bebek atau bahkan mobil. Kesederhanaan guru begitu tersasa di keluarga kami, dan saya bahagia akan hal itu.
Akan tetapi, bukan berarti guru tidak memerlukan uang. Guru juga memiliki keluarga. Dan sertifikasi sangat membantu keluarga kami. Menurut saya, sertifikasi adalah penghargaan yang sangat berharga untuk keluarga guru dan memang sudah seharusnya seperti itu.
Ada seorang teman saya yang menyatakan bahwa sertifikasi pada guru itu tidak tepat, hal itu menjadikan predikat 'guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa luntur'. Bagaimana bisa ia mengatakan hal yang seperti itu ? Baiklah, mungkin saya sedikit sensitif karena keluarga saya yang berlatarbelakang guru. Akan tetapi, apabila kita tinjau lebih dalam, sertifikasi sama sekali tidak memengaruhi predikat itu. Lagipula, sertifikasi membuat para guru terbantu secara finansial, dan bukannya menjadikan mereka sebagai jutawan. Hal ini adalah hal yang wajar untuk menghargai apa yang telah mereka lakukan.
Selain itu, adanya sertifikasi ini memacu para guru untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk mendapatkan sertifikasi, dibutuhkan beberapa persyaratan. Diantaranya adalah jam mengajar yang disyaratkan. Dengan adanya hal ini, maka keefektifan dan keefisienan belajar mengajar akan meningkat. Baiklah, sebelum anda bertanya mengenai keikhlasan, akan saya jelaskan terlebih dahulu.
Mengenai keihklasan, tentu saja yang bisa mengukurnya adalah Allah SWT. Apakah dengan gaji yang kecil maka guru dikatakan sudah ikhlas ? Belum tentu. Tapi, dengan gaji yang sesuai, maka ia menyadari untuk lebih melakukan kewajibannya.
Disini, dengan adanya sertifikasi, banyak orang yang tertarik untuk berprofesi sebagai seorang guru. Tentu saja ini adalah hal yang baik. Dengan banyaknya kompetisi, maka yang akan tersaring adalah orang-orang pilihan.
Yang lebih penting yang harus kita sadari adalah guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa diakui bukan karena gajinya yang kecil tapi ia memiliki jasa yang besar, akan tetapi ialah orang yang mengajarkan kita ilmu dan budi pekerti yang luhur yang sangat berharga. Bahkan untuk memberikan itu mereka tidak mengharapkan imbalan terimakasih dan bahkan tersenyum bangga melihat keberhasilan kita. Dan tentang gaji yang mereka dapatkan ? Itu untuk menghidupi keluarga mereka. Mereka juga manusia bukan ?
Sebagai anak dari ayah dan ibu PNS yang kebetulan beliau adalah guru, saya merasakan pahit manis menjadi anak beliau-beliau yang saya hormati ini. Pernakah kalian mendengar lagu 'Umar Bakri'-nya Iwan Fals ? Apabila kalian pernah mendengar lagu tersebut dan bahkan hafal beberapa liriknya, maka anda akan sangat menyadari seberapa sederhananya kehidupan seorang guru. Dan itu memang benar adanya. Sedari kecil, saya sangat terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Tidak ada yang namanya makan keluarga di luar atau pun rekreasi keluarga dengan menggunakan mobil pribadi. Tidak ada. Dari dulu, kami sekeluarga terbiasa menghabiskan waktu yang hangat bersama di rumah, meskipun itu di hari sabtu atau minggu. Beli baju pun terbiasa ketika lebaran tiba. Lauk akan kami bagi bersama. Sangat sederhana, tidak kekurangan, namun juga tidak berlebihan. Abi saya yang merupakan seorang dosen 'hanya' menggunakan Vespa meskipun banyak dari mahasiswanya yang menggunakan kendaraan yang lebih 'bergengsi' seperti bebek atau bahkan mobil. Kesederhanaan guru begitu tersasa di keluarga kami, dan saya bahagia akan hal itu.
Akan tetapi, bukan berarti guru tidak memerlukan uang. Guru juga memiliki keluarga. Dan sertifikasi sangat membantu keluarga kami. Menurut saya, sertifikasi adalah penghargaan yang sangat berharga untuk keluarga guru dan memang sudah seharusnya seperti itu.
Ada seorang teman saya yang menyatakan bahwa sertifikasi pada guru itu tidak tepat, hal itu menjadikan predikat 'guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa luntur'. Bagaimana bisa ia mengatakan hal yang seperti itu ? Baiklah, mungkin saya sedikit sensitif karena keluarga saya yang berlatarbelakang guru. Akan tetapi, apabila kita tinjau lebih dalam, sertifikasi sama sekali tidak memengaruhi predikat itu. Lagipula, sertifikasi membuat para guru terbantu secara finansial, dan bukannya menjadikan mereka sebagai jutawan. Hal ini adalah hal yang wajar untuk menghargai apa yang telah mereka lakukan.
Selain itu, adanya sertifikasi ini memacu para guru untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk mendapatkan sertifikasi, dibutuhkan beberapa persyaratan. Diantaranya adalah jam mengajar yang disyaratkan. Dengan adanya hal ini, maka keefektifan dan keefisienan belajar mengajar akan meningkat. Baiklah, sebelum anda bertanya mengenai keikhlasan, akan saya jelaskan terlebih dahulu.
Mengenai keihklasan, tentu saja yang bisa mengukurnya adalah Allah SWT. Apakah dengan gaji yang kecil maka guru dikatakan sudah ikhlas ? Belum tentu. Tapi, dengan gaji yang sesuai, maka ia menyadari untuk lebih melakukan kewajibannya.
Disini, dengan adanya sertifikasi, banyak orang yang tertarik untuk berprofesi sebagai seorang guru. Tentu saja ini adalah hal yang baik. Dengan banyaknya kompetisi, maka yang akan tersaring adalah orang-orang pilihan.
Yang lebih penting yang harus kita sadari adalah guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa diakui bukan karena gajinya yang kecil tapi ia memiliki jasa yang besar, akan tetapi ialah orang yang mengajarkan kita ilmu dan budi pekerti yang luhur yang sangat berharga. Bahkan untuk memberikan itu mereka tidak mengharapkan imbalan terimakasih dan bahkan tersenyum bangga melihat keberhasilan kita. Dan tentang gaji yang mereka dapatkan ? Itu untuk menghidupi keluarga mereka. Mereka juga manusia bukan ?