halo saya !
Halo saya !!!
Tidak tahu dan tidak mau tahu apakah nanti saya akan malu ketika saya membaca ulang blog ini. Yang saya tahu pasti, blog ini berisi pemikiran-pemikiran saya mengenai kehidupan.
21 Agustus 2015. 9.45 AM
Saya berpikir mengenai cinta sekarang. Terngiang-ngiang kalimat yang pernah saya baca di Line Kumpulan Puisi. "Kau bisa memilih dengan siapa kau menikah, tapi kau tidak bisa memilih dengan siapa hatimu kau jatuhkan". Ini adalah hal paling mengerikan yang pernah saya dengar.
Saya memiliki kebiasaan unik setiap kali mendengar pernyataan yang saya benci tapi ragu-ragu akan kebenarannya. Jadi tanpa sadar saya akan menganalisis lebih dalam pernyataan ini, sambil berusaha untuk menentangnya, meski lebih sering saya berkompromi dengannya.
Hati-hatilah dengan siapa kau berikan hatimu, karena hatimu hanya satu. Berikanlah hatimu pada ia yang telah menjadi suamimu, karena lebih baik membangun cinta daripada jatuh cinta. Dua kalimat ini mengerikan, karena mengaminkan kalimat yang sebelumnya. Memberi tahu kepada kita bahwa hati hanya satu dan hanya kepada satu orang kau bisa memberikannya. Layaknya Rose yang telah memberikan hatinya pada Jack, meski ia tetap melanjutkan hidup, menikah dan berkeluarga dengan laki-laki lain. Kau tahu mengapa ? Karena orang yang kau nikahi, belum tentu jodohmu.
Pernah berpikir mengenai jodoh ? Bukankah Allah SWT telah menciptakan manusia berpasang-pasangan ? Akan tetapi mengapa masih saja ada seorang manusia yang tidak menikah di dunia ? Karena hal yang baru-baru ini saya yakini adalah kita akan bertemu dengan jodoh sejati kita di akhirat. Karena tempat tinggal manusia yang sesungguhnya adalah di akhirat, dimana kita akan hidup abadi disana.
Bukankah perempuan yang baik akan mendapatkan laki-laki yang baik begitu juga sebaliknya ? Lalu mengapa Asiyah binti Muzahim yang soleha bersuamikan firaun yang kejam dan lalim ? Mengapa Nabi Nuh dan Nabi Luth beristrikan perempuan-perempuan yang tertinggal ?
Saya selalu menanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas yang pada akhirnya saya mendapatkan jawaban yang saya inginkan. Menurut saya saat ini, jawabannya adalah karena jodoh sejati kita adalah seorang yang akan bersama kita di akhirat nanti. Karena kita sejatinya adalah penghuni surga.
Lalu bagaimana dengan pernikahan di dunia ? Ingat, istri/suami dan anak-anak kita pada dasarnya adalah cobaan bagi kita. Di dunia ini kita sedang diuji untuk bisa kembali ke rumah yang hakiki, yang abadi.
Dan berusahalah. Karena Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang berikhtiar untuk mengubahnya. Maka berusahalah diri ! Berusahalah menjadi lebih baik lagi, kejar impianmu, kejar targetmu, dan ketika saatnya tiba untuk memilih seorang suami yang telah lama kau dambakan, pilihlah dengan super hati-hati, pilihlah dengan tawakal kepada Yang Maha Memiliki, Yang Maha Membolak-balikan hati.
Tulisan yang tak karuan strukturnya ini ditulis dikala diri ingin sekali menikah dan dicintai oleh seorang suami yang juga diri cintai dan disaat yang sama sadar bahwa diri masih memiliki berbagai target yang harus dicapai. Dan ketika diri sadar bahwa itu hanya hal yang diinginkan, disaat yang sama membutuhkan hal yang jauh lebih besar, cinta Ilahi, Allah SWT.
Hanya dengan memingingat Allah hati menjadi tenang. Bertawakallah Putri Nuril Komari Badri !!!!!!
Tidak tahu dan tidak mau tahu apakah nanti saya akan malu ketika saya membaca ulang blog ini. Yang saya tahu pasti, blog ini berisi pemikiran-pemikiran saya mengenai kehidupan.
21 Agustus 2015. 9.45 AM
Saya berpikir mengenai cinta sekarang. Terngiang-ngiang kalimat yang pernah saya baca di Line Kumpulan Puisi. "Kau bisa memilih dengan siapa kau menikah, tapi kau tidak bisa memilih dengan siapa hatimu kau jatuhkan". Ini adalah hal paling mengerikan yang pernah saya dengar.
Saya memiliki kebiasaan unik setiap kali mendengar pernyataan yang saya benci tapi ragu-ragu akan kebenarannya. Jadi tanpa sadar saya akan menganalisis lebih dalam pernyataan ini, sambil berusaha untuk menentangnya, meski lebih sering saya berkompromi dengannya.
Hati-hatilah dengan siapa kau berikan hatimu, karena hatimu hanya satu. Berikanlah hatimu pada ia yang telah menjadi suamimu, karena lebih baik membangun cinta daripada jatuh cinta. Dua kalimat ini mengerikan, karena mengaminkan kalimat yang sebelumnya. Memberi tahu kepada kita bahwa hati hanya satu dan hanya kepada satu orang kau bisa memberikannya. Layaknya Rose yang telah memberikan hatinya pada Jack, meski ia tetap melanjutkan hidup, menikah dan berkeluarga dengan laki-laki lain. Kau tahu mengapa ? Karena orang yang kau nikahi, belum tentu jodohmu.
Pernah berpikir mengenai jodoh ? Bukankah Allah SWT telah menciptakan manusia berpasang-pasangan ? Akan tetapi mengapa masih saja ada seorang manusia yang tidak menikah di dunia ? Karena hal yang baru-baru ini saya yakini adalah kita akan bertemu dengan jodoh sejati kita di akhirat. Karena tempat tinggal manusia yang sesungguhnya adalah di akhirat, dimana kita akan hidup abadi disana.
Bukankah perempuan yang baik akan mendapatkan laki-laki yang baik begitu juga sebaliknya ? Lalu mengapa Asiyah binti Muzahim yang soleha bersuamikan firaun yang kejam dan lalim ? Mengapa Nabi Nuh dan Nabi Luth beristrikan perempuan-perempuan yang tertinggal ?
Saya selalu menanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas yang pada akhirnya saya mendapatkan jawaban yang saya inginkan. Menurut saya saat ini, jawabannya adalah karena jodoh sejati kita adalah seorang yang akan bersama kita di akhirat nanti. Karena kita sejatinya adalah penghuni surga.
Lalu bagaimana dengan pernikahan di dunia ? Ingat, istri/suami dan anak-anak kita pada dasarnya adalah cobaan bagi kita. Di dunia ini kita sedang diuji untuk bisa kembali ke rumah yang hakiki, yang abadi.
Dan berusahalah. Karena Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang berikhtiar untuk mengubahnya. Maka berusahalah diri ! Berusahalah menjadi lebih baik lagi, kejar impianmu, kejar targetmu, dan ketika saatnya tiba untuk memilih seorang suami yang telah lama kau dambakan, pilihlah dengan super hati-hati, pilihlah dengan tawakal kepada Yang Maha Memiliki, Yang Maha Membolak-balikan hati.
Tulisan yang tak karuan strukturnya ini ditulis dikala diri ingin sekali menikah dan dicintai oleh seorang suami yang juga diri cintai dan disaat yang sama sadar bahwa diri masih memiliki berbagai target yang harus dicapai. Dan ketika diri sadar bahwa itu hanya hal yang diinginkan, disaat yang sama membutuhkan hal yang jauh lebih besar, cinta Ilahi, Allah SWT.
Hanya dengan memingingat Allah hati menjadi tenang. Bertawakallah Putri Nuril Komari Badri !!!!!!