Sabtu, 05 November 2011

Dia pun membereskan buku dan hal lain yang ia punya dan mulai beranjak ke arah ku. Mataku entah mengapa terus mengikuti gerak geriknya. Matanya berwarna hitam, bersinar. Rambutnya berantakan, berwarna kecoklatan, sangat cocok dengan bentuk wajahnya. Dan seragam yang ia gunakan, ya well, berandalan banget. Baju dikeluarin, pake headset, ga ga ga banget lah. Bukan tipe gue banget -___-
in brief..
Cowok ini ga banget !
Aaaahh, tadi ngapain gue pake acara pake "aku kamu" sama ni cowok.
Lagian kenapa tadi keliatan keren ya ?
Mungkin karena gue ga pake kaca mata. Agh, coba tadi pake kaca mata dulu.

"eh, aku duduknya di sebelah kamu ya ", katanya.
"eerrgh, ya sok aja"
"eh, sok ? aku bukan orang yang sok kok " katanya dengan wajah yang begitu lugu.

apa ?? bukan itu woi maksud gue, maksud gue sok itu silakan, tau bahasa sundaaaa ga siiiiih??
gue yakin nih cowok IQ nya jongkok. eh, mungkin tengkurep di tanah kali. Gerutuku dalam hati.

"ya gimana ya, maksud aku bukan sok yang itu, tapi sok yang artinya silakan gitu" jawabku kalem, masih dengan nada selembut mungkin.

"hahaha, yaiyalah aku juga tahu kali ", katanya tersenyum

"eh gitu, iyalah ya", jawabku singkat dengan nada sinis yang menandakan bahwa percakapan aneh ini harus berakhir.
Kurasa dia mengerti maksudku, karena ia tidak berceloteh lagi setelahnya. Sebenernya ga enak juga sih, tapi yaudala uda terlanjur juga.
Aku pun melanjutkan buku yang tadi ku baca dengan pura-pura.

beberapa menit selanjutnya...
"YOU MAY SAY I'M A DREAMER, BUT I'M NOT THE ONLY ONE"
Suara nyaring yang begitu cempreng itu mengagetkanku dan berhasil membuyarkan seluruh konsentrasiku.
argh! Apaan sih nih cowok.
Baru saja aku ingin mengeluarkan beberapa kata jahat kepadanya, dia langsung mencomot kata-kataku.
"liriknya keren kan ? mau mencoba mendengarnya? Tahu ini lagu siapa ?", katanya dengan tulus.

"ga tau sih, boleh"
eh eh, gue ngomong apa sih, kok gue malah mau. Gimana nih. Duh, lagian gue kan ga tau tu headset bersih apa kaga.

Selagi aku sibuk dengan pikiranku, Ari sudah memasangkan satu headset ke telingaku.
"eh, di loudspeaker aja ri", kataku dengan wajah memerah.

"udah gini aj, biar cuma kita berdua yang denger", katanya sambil menatap mataku dalam.

Lirik lagu itu pun mulai terdengar..


Imagine there's no Heaven 
It's easy if you try 

No hell below us 
Above us only sky 
Imagine all the people 
Living for today 



Imagine there's no countries 
It isn't hard to do 
Nothing to kill or die for 
And no religion too 
Imagine all the people 
Living life in peace 



You may say that I'm a dreamer 
But I'm not the only one 
I hope someday you'll join us 
And the world will be as one 



Imagine no possessions 
I wonder if you can 
No need for greed or hunger 
A brotherhood of man 
Imagine all the people 
Sharing all the world 



You may say that I'm a dreamer 
But I'm not the only one 
I hope someday you'll join us 
And the world will live as one 

"keren kan? , ini penyanyinya John Lenon. Ini lagu favourite gue, ya bisa dibilang mungkin ini impian. Gue pemimpi, tapi ya bukan cuma gue yang pemimpi. Ada banyak. Jadi kita ga perlu takut buat bermimpi", katanya berapi api.

"kereeeen, gue ga nyangka ada lagu sekeren ini, kok gue ga tau ya ?" 

"Ciee, uda pake lo gue ni yee, hahaha, yaiyalah lo gatau, kerjaan lo kan kalo ga tidur, makan, ya belajar. hahahaha"

"apaan sih, bukannya tadi lo duluan yang pake aku kamu ?", jawabku kesal.

"wuahahahaha, lo ga berubah ya ca, dari jaman jebot kelakuan lo masih aja kayak anak kecil. Mudah banget deh dipanasin, wuahahahaha"

"eh, kok lo tau nama kecil gue ? dan lagi tau darimana lo gue suka tidur n makan ? eh, tapi gue ga suka tidur n makan doang kok ! Emang lo pikir gue pemales apa ?"


"wah, gue dilupain nih ? yaaa sedih dong gue", katanya seraya menjatuhkan kepalanya ke meja dan memutarkan kepalanya ke arahku sehingga mata kami bertemu.

Dia menatapku dalam. Sangat dalam. Dan mata itu benar-benar bersinar. Mata penuh harap. Mata yang menatapku seakan aku adalah orang yang selalu ditatapnya ketika malam datang.

"Gue tahu. Gue tahu apapun tentang lo"

"Elo siapa sih ? Bukan setan kan ? Gue manusia tau ! Gue khalifah di dunia ini. Gue ga bakal takut sama setan, gue cuma takut sama yang di atas"

"Dodol. Mana ada setan denger lagu John Lenon, hahaha"

"ya mungkin aja itu lagu setan, buktinya gue ga tahu kan "

"ica, ini gue ari. Lo lupa sama sahabat sendiri heh ?"

"ya gue tau lo ARI, TADI KAN DARI AWAL LO KASIH TAU GUE!, lagian kita baru kenal, mana ada orang baru kenal uda sahabatan "

"Duh, jangan takut kali ca, gue Ari, ARI BORI, lo dulu sering manggil gue kayak gitu", kata Ari mencoba meyakinkan. Melihat wajah ku yang masih bingung, Ari pun beranjak dari kursinya dan menarikan belly dance sambil menggembungkan kedua pipinya.

"sekarang uda inget tuan putriku ?", katanya penuh harap.

"ARI. ARI BORI !! Lo Ari temen SD gue dulu ? BENERAN LO ARI ?? KOK BEDA BANGET !! DIMANA LEMAK-LEMAK YANG BERTENGGER DI PAHA, PERUT, TANGAN, LEHER, DAN PIPI LO ?? hhaha, Lo jadi ganteng ri ! Ya walaupun agak berandalan sih. GUE KANGEN MAMPUS SAMA LO RI ! KEMANA AJA? KENAPA PINDAH GA NGASIH TAU GUE ?"

"hahahaha, lo terpesona kan sama gue ? hahaha, gue sempet sedih lo waktu lo ga inget sama gue. Ugh, payah banget deh tuan putri gue satu ini. Tapi lo ga berubah ca, tetep cantik dan ya aneh kayak dulu lah. Buka pintu aja kayak mau ngancurin tuh pintu. hahaha. Eh, masalah itu gue minta maaf ca, orang tua gue di pindahin kerja gitu, maaf ya, waktu itu mendadak banget, hehehe"

to be continued~~~




with love,




ulil :)

putrinuril . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates