Selasa, 14 Oktober 2014

Selamat ulang tahun ayuuuuukkkuuuu yang aku cintai dan sayangi :)
Sejujurnyo, aku pengen ngasih ayuk baju tidur JM ahahahaa
Tapi karena jauh dan uang yang tidak mencukupi (maklum anak kos :p), aku ngetik ulang puisi-puisi yang pernah aku bikin dan kupersembahkan sebagai hadiah ultah ayuk.
Dan doa terutama untuk kesehatan ayuk dan dedek yang ado dikandungan serta kebarakahan yang melimpah untuk ayuk dan keluarga. Aamiiin


Sebelumnyo, mari mengingat ulang kenangan manis kito sekeluargo yuk !
1. Inget dak setiap minggu kito selalu ngumpul di ruang tv dan nonton kartun ?
2. Ayuk sering nyanyi2 ! Dan dengan pede ngajaki aku sebagusan suaro !
3. Kito berebutan kursi men nak nonton, yang dapet biasonya bakal kegelian karena pantatnyo kito coel-coel dari bawah kursi yang ado lobangannyo :3
4. sekentutan
5. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa disebutkan disini di hari-hari menjelang pernikahan.
6. Benjol di kepala aku --"
dan banyak lagi.


Mungkin bakal panjang nian untuk dibaco dan aku jugo dak yakin ayuk bakal baco seluruhnyo, but I wrote this wholeheartedly :)



Tidak ada milikku
Tidak ada milikku
Bukan karena aku komunis
Tapi ini kenyataan
Bagai semut yang datang berbaris-baris
Giat sekali mencari makan
Hidup teratur
                Tapi dengan mudah
                Kita bisa membunuh mereka
                Entah dengan menghancurkan tubuh mereka
                Atau meracuninya dengan Baygon
                Karena kita lebih besar
                Lebih kuat, lebih kuasa
Kita juga begitu
Allah SWT dengan mudah dapat merenggut semua
Hanya dengan “kun” maka terjadi
                Ah, betapa rapuh diri ini
                Bahkan tubuh bukan punya diri
                Bisa hancur jatuh dari ojek
                Apalagi pesawat ?
Tapi mengapa ?
Mengapa dengan kerapuhan ini kita masih bertahan ?
Tidak takutkah semut itu
Dengan manusia yang jutaan, miliaran kali lebih besar ?
                Pernahkah kau mengalami ?
                Perasaan frustasi
                Seolah dunia tak berwarna
                Kelabu !
                Tapi mengapa bertahan ?
Kalau aku
Aku bertahan karena rasa takut
Takut nanti lebih buruk
Jadi menerima
Lagipula Sang Pencipta melarang
Jangan membunuh dirimu
Itu firman-Nya
                Tapi aku rapuh
                Dan aku benci rapuh
                Aku ingin kuat, ingin kuasa





Yang beku
Aku terbekukan olehmu
Oleh cintamu yang tak kunjung kau beri
Bahkan udara dingin pun tak bisa membekukanku
Srigala hanya mencintai satu srigala selama hidupnya
Aku berharap aku berbeda
Karena aku kasihan
Kasihan pada hatiku
Yang beku



Tidak apa-apa
Tidak apa-apa
Jangan takut
Memang begitu
Semua merasakannya
Manusia memang begitu
Hal yang mudah
Bisa jadi sulit
Kebiasaan kompleks
Pelit
Lupa bahwa semua semu
Semua
Kecuali yang menciptakan
Lupa mereka
Lucu sekali



Karena aku
Aku ingin kau kembali
Karena aku
Aku ingin memaafkan diriku
Karena itu aku ingin kau
Bukan karena suka atau sayang
Apalagi cinta !
Tidak ada emosi seperti itu
Aku hanya ingin aku
Aku menerima aku
Aku memaafkan aku
Aku percaya aku
Aku tidak minta maaf
Aku ingin memaafkan

Harusnya
Harusnya
Harusnya indah
Harusnya nyastra
Harusnya baik
Harusnya cantik
Harusnya soleha
Harusnya pintar
Harusnya mengerti
Harusnya lembut
Harusnya sabar
Tidak bisakah
Terima aku apa adanya ?



Tidak mutlak
Aku suka sesuatu yang jujur
Yang apa adanya
Disaat yang sama
Aku tidak suka itu
Menyakitkan
Apa adanya menyebalkan
Tidak berusaha sama sekali
Ah, tidak ada yang mutlak
Aku terus bertanya
Dengan keyakinan penuh pada Yang Maha Punya
Mengapalah menghalalkan perbudakan
Disaat yang sama
Menganjurkan sedekah..
..yang terbaik memerdekakan budak
Bertolak belakang sekali
Tapi itu justru keadilan Yang Maha
Karena manusia tidak mutlak
Bertambah saja keyakinanku
Pada Yang Menciptakan
Aku yang sempurna
Manusia!




Nyastra
Baiklah
Sekarang aku akan mencoba
Sastra !
Ini pikiranku
Ketika di dalam kelas
Dan berpikir bahwa aku harus produktif
Aku benci kata harus
Disaat yang sama aku butuh
Banyak kata yang kubenci
Banyak yang membuatku takjub
Air yang mengalir saja
Ketika ditulis oleh seorang sastrawan/wati
Bisa menjadi hal indah
Ah…..
Aku mencobanya
Tapi aku terlalu apa adanya !
Mengungkapkan pemikiranku
Entahlah
Aku akan lebih banyak baca
Lebih banyak nulis
Lebih banyak diskusi
Mungkin nanti lebih baik
Bukan Cuma apa adanya
Tapi berusaha lebih
Biar jangan diri saja yang nyaman
Yang senang !
Orang lain juga.




Inem
Inem
Tidak mau anak saya nama itu
Nama pembantu katanya
Menangis dia
Mengemis mengganti nama
Aku tidak mau
Apa itu Veronica
Menyebutnya saja sulit
Kenapa tidak bangga ?
Itu identitasmu nak
Bukan pembantu
Tapi identitasmu, budayamu
Jangan menyesal nanti
Setelah sama dengan Veronica
Kau hilang dirimu
Nanti kau kosong
Karena kau jadi orang lain


Mata itu lucu
Mata itu lucu
Atau keinginan yang lucu
Ketika dengan orang khusus itu
Selalu mengantuk matanya
Bagai ada yang menindih
Kepalanya juga terasa berat
Berat-berat-berat-berat
Satu-satunya yang ia inginkan hanya tidur
Padahal sudah beribu atau ratus ribu
bahkan jutaan jam ia tidur
tidur dan tidur
tapi ia tetap suka
tetap cinta
tidak pernah bosan
sayang sekali
padahal hidup jauh lebih indah
dari hanya sekedar tidur….


Aku mencintaimu dengan benar
Aku mencintaimu dengan benar
Ya benar
Kata oranng cinta itu member
Dan aku member

Hal yang benar itu
Menyakitkan
Untuk membiarkanmu bebas
Agar sayapmu tak patah

Tapi bagaimana dengan sayapku ?
Aku patah bila kau terbang
Meninggalkanku
Tapi percayalah
Tidak sesederhana sayap yang patah

Aku kupu-kupu
Bila sayapku patah aku akan di
Tanah !
Dan tanah mengerikan
Akan ada banyak monster
Mungkin hitam
Mungkin juga berwarna merah
Memakanku
Membuatku bau
Semut-semut itu membunuhku

Bila aku mati
Kau akan hidup
Mampukah aku ?
Tidak
Pertanyaannya adalah….
Maukah aku mencintaimu
Dengan benar ?




Apa?
Apa yang sebenarnya diriku harapkan 
Seluruh hal terpenuhi tanpa usaha ?
Hah !
Lucu sekali !
Berubahlah
Raihlah kehidupan
Jangan bodoh !!


Biarkan aku !
Baiklah
Sekarang biarkan aku bertanya
Bolehkah aku membencinya ?

Ini bodoh
Cermin tidak bisa menjawab
Bila ada makhluk berakal yang melihatku
Aku bisa dikatai gila

Tidak
Sekarang yang melihatku adalah
Orang mencinta

Cinta
Monster
Dia lebih berbahaya dari itu
Lebih. Aku seram. Takut
Tertawa, menangis, tersayat, dan teriris

Apa ya
Apa hal bagus itu
Pohon hijau, jamur, kupu
Atau apa
Ah, sungguh aku tidak bisa berkata indah
Tapi mengapa aku bisa mencinta ?
Aku ingin membenci
Sungguh
Aku ingin membenci dia !
Biarkan aku benci dia yang kucinta



Cerita bunga
Dia mengeluh
Pasti kelelawar itu akan datang lagi mala mini
Dia akan merusak kelopakku
Membuatku tak cantik
Dia akan menghisap sariku
Membuatku tak manis lagi

Padahal tak disadarinya
Kelelawar itu membantunya berkembangbiak
Menebarkan serbuk bunganya

Andai saja Tuhan ingin menghukumnya
Tidak Ia biarkan kelelawar itu mendekatinya
Dibiarkan bunga itu layu
Dengan kecantikannya
Dengan kemanisannya
Tanpa ada yang meneruskan.


Tidak ada yang abadi
Tidak ada yang abadi
Kecantikan akan memudar
Bunga yang indah akan layu
Tapi aku akan berusaha
Mencintaimu
Setidaknya hingga Allah menghendakinya



Selamatkanlah kami !
Wahai pemimpinku
Indonesiaku mulai kehilangan
Ya.
Indonesiaku luntur
Luntur akan moral
Hilang sudah kepedulian itu
Semua orang berusaha untuk membuncitkan perut sendiri
Tidak peduli tua
Tidak peduli muda
Tidak peduli orang menangis karenanya
Atau bahkan mati
Dan mereka menjadi bangkai yang bau
Mereka menjijikkan
Kita menjijikkan
Aku menjijikkan

Aku marah dan aku ingin berteriak !
Argh !
Aku benci ini pemimpinku !
Tolong tuntun aku !
Agar aku peduli !
Agar aku tak lari dari kemarahanku
Agar aku tak jadi seperti mereka !
Aku masih ingin menjadi manusia
Aku tidak ingin tertular virus individualitas
Aku tidak ingin menjadi zombie
Yang kanibal
Memakan manusia lain
Tanpa perasaan
Bau dan berjalan lambat
Ingin seenaknya sendiri

Tolong aku pemimpinku
Tolong rubahlah system ini
Sebelum semua menjadi zombie menjijikkan
Selamatkanlah kami !



Terbanglah sayangku
Jangan terbang
Itu yang ingin kukatakan
Tapi aku takut
Kau begitu hebat
Aku tahu pasti kau bisa menjadi lebih hebat
Ya
Karena kau punya sayap
Sudah kodratmu untuk terbang
Itu panggilan jiwamu sayang
Tapi aku tidak
Aku sebangsamu, tapi sayapku tak bisa terbang
Aku hanya bisa berenang
Ke lautan dingin beku
Dimana sayapmu akan hancur
Dunia kita berbeda bukan ?
Kita saling menghancurkan
Tapi tetap
Aku ingin bersamamu
Meski itu berarti penghancuranku



Time flies
Waktu itu terus bergulir
Menggulirkan juga perasaan
Bisa jadi seseorang yang paling kamu benci
Paling menyebalkan menurutmu
Akan menjadi salah satu orang yang kau rindukan
Sangat rindukan
Meski mungkin adda yang tidak
Semakin lama semakin bertambah pula rasa bencinya

Waktu itu terus bergulir
Merubah juga sifat orang
Bagai air yang lama kelamaan dapat memecahkan batu
Sifat sekeras apa pun
Dapat dirubah oleh waktu
Lihat saja orang tua
Semakin tua, akan semakin sadar
Meski ada juga mungkin yang tidak
Semakin tua semakin keras pula sifatnya

Waktu itu terus bergulir
Menggulirkan juga luka
Tak peduli sedalam apa pun
Lama-kelamaan akan hilang
Tak terbekas
Meski mungkin ada juga yang tidak
Semakin lama, semakin dalam juga lukanya

Kalau bisa jangan begitu
Karena manusia yang rugi saja yang stagnan
Apalagi lebih buruk
Nanti dihinakan, dilaknat



Untuk apa
Untuk apa kau merasa iri
Padahal semua orang berbeda
Punya kelebihannya masing-masing

Kupu-kupu yang katanya cantik saja tidak sama
Mereka berbeda
Warnanya berbeda
Ada yang kuning, putih, gradasi
Mereka indah

Lalu capung merasa sedih
Mengapa sayapku tak berwarna ?
Lupa dia bahwa badannya lah yang berwarna
Dengan warna yang sangat indah bahkan

Begitu juga dengan wanita di hadapanku
Melihat wanita lain dengan hidung indah
Berkatalah ia, aduhai, cantik sekali
Dia lupa bahwa ia juga cantik
Hidung peseknya memesona di wajahnya
Ia sangat imut dan manis

Lupa ini karena apa ?
Karena iri
Karena dia tidak bersyukur
Jadi saja ia lupa
Bahwa semua orang berbeda
Semua orang punya kelebihannya masing-masing

Kisah pengiri bila bukan pendengki


I just don’t, I want to dance !
I don’t have it
It refers to my type of boyfriend
But I have it
My preference of man to be a husband
I really want to find him
He, who will dance with me
Company me in life
Going through happy and sad moment
And will dance with me
Forever
Or at least, until I die or he dies
And then we will meet again after  life
I will love him, unconditionally ?
Impossible, there will always be condition.
But for sure, I really wish, and pray to Allah
To give me one of Allah’s slave, for me


I cant dance that well
But I can move my body
And I will dance, beautifully


Sepi
Hari ini aku merasa sepi
Karena aku merindukan cinta
Layaknya dewa-dewa dan raja-raja Yunani yang seolah-olah tidak bisa hidup tanpa cinta
Tentu saja aku bisa hidup tanpa cinta, atau tidak
Aku terlalu sombong
Terlalu malu untuk mengakui segala hal
Aku hanya tidak tahu, atau tidak mau mengakui
Aku merasakan
Sepi……….


Hubungi aku
Hubungi aku
Dengan perhatianmu yang dulu
Yang mengalemiku
Menanyakan apa yang aku lakukan
                Aku rindu
                Pada dirimu yang peduli
                Bagai bulan yang terus mengejar matahari
                Kau memberiku cahaya
                Tapi kau lari
                Tidak mau lagi bersamaku
Bagai kupu yang hinggap
Di baju warna-warni
Bunga dikiranya
Aku juga
Aku menantimu
Kalau-kalau
Rasa itu masih ada
Seperti virus
Akan menyebar ke darahmu
Itu harapku

Monopoli
Andi membeli Afrika
Sedangkan Ana lebih suka mengumpulkan uang
Sedangkan Arif meringis
Kalah cepat dia
Kurang beruntung
Atau tidak kompetitif
Dadu it uterus saja dikuncang !
Andi semakin kaya !
Ana uangnya semakin sedikit
Sedangkan Arif terlilit utang di bank
Tapi dadu terus dimainkan
Arif selalu berharap masuk penjara
Supaya utang tidak membengkak !
Dan Andi menang
Dalam monopoli itu –permainan-
Sayangnya dunia juga begitu
Coba berpikir sejenak
Dan gantikan anak-anak itu
Dengan Negara


putrinuril . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates