Rabu, 25 Maret 2015


Ketika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Penggalan di atas diambil dari puisi Kerawang Bekasi karya Chairil Anwar. Dan hal ini adalah apa yang aku rasakan sekarang. Dadaku terasa sedemikian hampanya dan waktu dengan kejamnya terus berlalu. Bahkan tanpa bunyi tik-tok yang menyakitkan, hanya diam yang mematikan. Allahku... Tolonglah rengkuh aku dengan cahaya kebenaranMu.

Aku membenci rasa hampa lebih dari apa pun. Karena di saat dadaku terasa hampa, aku menyadari bahwa saat itu lah aku sedang menjauh dari Yang Maha Membolak-balikkan Hati. Oh, Penciptaku, tolong berikanlah semangat di dalam diri hambamu ini ya Rabb. Kembalikan aku pada cahayaMu yang terang benderang.

Ah, banyak yang ingin aku tuliskan sekarang. Tapi aku sebegitu malasnya untuk menuliskannya. Maka aku hanya akan bertanya kepadamu. Hidup ini indah, bukan ?

putrinuril . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates