Selasa, 21 April 2015

Hal yang paling mengerikan yang baru-baru ini aku sadari adalah bahwa aku benar-benar mencintai jiwamu. Bukan fisikmu, bukan hartamu, bukan apa-pun itu, tapi jiwamu. Rasa nyaman yang begitu alami aku rasakan ketika bersamamu, ketika mengobrol denganmu. Rasaku yang bisa aku sampaikan dengan sejuta rasa lain yang menyerebak ke dalam jiwaku. Aku ingin berteriak sekencangnya "Aku mencintaimu, lalu aku harus bagaimana ?"

Kau tidak perlu berkomentar banyak sayang, tidak perlu kau hina aku. Karena sekarang pun aku sedang merasa hina. Begitu hina hingga aku tidak ingin mengatakan "Aku mencintaimu" pada diriku sendiri.

"Menyesal ?", kata sahabatku.

Menyesal ? Apa yang bisa aku sesali ? Aku bisa menyesal bila ia mencintaiku dan aku menyia-siakannya. Tapi keadaannku berbeda. Dia sudah tidak peduli kepadaku, dan aku bisa lebih menderita, terlebih aku tidak mau membuatnya tidak nyaman. Tidak, aku ingin dia bahagia dan menggapai citanya. Aku tidak bisa membantunya, biarlah setidaknya aku tidak menyusahkannya.

"Tidak. Mungkin bukan jodoh, kalau memang jodoh maka akan kembali aku yakin. Doakan aku didekatkan pada jodohku ya !"

Aku menjawab seceria mungkin. Ah, selama ini aku selalu bersusaha untuk tampil sekuat mungkin meski aku sebenarnya tidak. Iya, aku adalah penakut yang memberanikan diri. Tuhan, setidaknya, kumohon kuatkan hatiku, sabarkan aku. 

putrinuril . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates